Monday, March 20, 2017

Inilah 5 Hewan Punah Yang Mungkin Masih Ada Di dunia

Dunia penuh dengan hewan-hewan yang beraneka ragam, mulai dari yang banyak ditemukan sampai dengan yang langka. Beberapa yang cukup menyita perhatian adalah hewan langka, juga yang sudah punah. Kepunahan beberapa hewan terjadi karena ulah manusia atau karena bencana besar yang terjadi di masa lalu.

Di artikel kali ini kami akan menyajikan informasi mengenai beberapa hewan yang sudah dinyatakan punah sebelumnya, namun memiliki kemungkinan bahwa hewan-hewan ini masih ada namun cukup sulit ditemukan manusia. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak 5 hewan yang sudah dinyatakan punah namun masih mungkin ada dibawah ini :

1. Wooly Mamoth (Mamoth Berbulu)
Wooly Mamoth atau Mamoth Berbulu diperkirakan memiliki tinggi 11 kaki dan berat mencapai 6.6 ton, hidup pada 200.000 tahun lalu di kawasan Eurasia dan Amerika Utara yang kemudian punah 4000 tahun lalu karena pergantian iklim yang cukup drastis dan perburuan manusia pada saat itu.

Namun, keberadaan populasi Mamoth yang hidup secara terisolasi di kepulauan Wrengel yang terletak di Laut Arktik sampai denggan 4000 tahun lalu menambah kemungkinan lain. Mamoth berbulu mungkin saja masih hidup dengan kawasan yang masih belum terjamah manusia, di Siberia misalnya.

Pada tahun 2011 juga sempat ramai diperbincangkan mengenai rencana beberapa ilmuwan asal Jepang untuk “membawa kembali” Mamoth Berbulu dengan metode kloning menggunakan mumi Yuka, Mamoth berbulu yang ditemukan beberapa tahun lalu dan sempat dipamerkan di Rusia 

2. Thylacine (Harimau Tasmania)
Hewan pertama adalah Thylacine yang juga dikenal dengan nama Harimau Tasmania. Meskipun dikatakan sebagai harimau, jika dilihat sebenarnya hewan ini lebih mirip musang. Dulu Thylacine bisa ditemukan di pulau Tasmania, Australia dan merupakan hewan marsupial pemakan daging terbesar di masa modern.

Berdasarkan catatan fosil yang ada, keluarga Thylacine diperkirakan mulai ada mulai 23 sampai dengan 5 juta tahun yang lalu, dan dinyatakan punah pada tahun 1936.

Pada tahun 2014, kelompok yang dipimpin seorang berkebangsaan Inggris dari Centre for Fortean Zoology berpetualang di alam liar Tasmia yang mana disana populasi manusia hampir tidak bisa ditemukan. Meskipun mereka tidak berhasil menemukan spesimen hidup atau rekaman yang menunjukkan hewan ini, namun mereka masih tetap optimis bahwa hewan ini masih ada.

Mereka mewawancarai saksi yang mana hasilnya cukup menarik. Saksi adalah pemburu resmi dari pemerintah yang bertugas untuk mengontrol jumlah Wallaby. Saksi mengaku bahwa dia melihat hewan itu (Thylacine) dua kali, dan dia juga mengatakan bahwa ada orang lain yang menyaksikan hewan tersebut.

3. Serigala Honshu
Serigala Honshu adalah hewan yang dulunya diketahui hidup di pulau Honshu, Kyushu, dan Shikoku yang terletak di Jepang. Hewan ini diketahui adalah serigala dengan ukuran paling kecil di dunia, dengan panjang sekitar 35 inci dan tinggi 12 inci saja.

Populasi Serigala Honshu mulai berkurang pada tahun 1732 saat penyakit rabies muncul di Khushu dan Skikoku. Penyakit rabies itu mungkin ditularkan dari anjing domestik dan mulai menyebar di Serigala Honsu. Anne-Marie Hodge, seorang Zoologist dan Biologist juga menuliskan kemungkinan bahwa virus rabies sengaja disebarkan oleh manusia untuk mencari alasan agar mereka bisa “membersihkan” populasi Serigala Honshu di kawasan tersebut.

Serigala mini ini dideklarasikan sebagai satwa yang sudah punah pada tahun 1905 meskipun sampai pada tahun 1910 diketahui masih ada spesimen yang bertahan dengan bukti beberapa foto. Hewan ini diperkirakan juga masih ada dan belum punah, berdasarkan meningkatnya laporan berupa foto, kesaksian yang melihat serigala ini.

4. Mokele-Mbembe
Yang ini termasuk tidak biasa, kita bicara soal Mokele-mbembe yang diperkirakan merupakan dinosaurus jenis Sauropod yang berhasil bertahan hidup dari kepunahan. Perkiraan waktu punah adalah 65 juta tahun lalu, bersamaan dengan dinosaurus lainnya.

Nama Mokele-mbembe diambil dari warga setempat Sungai Kongo, Afrika yang berarti “dia yang menghentikan aliran sungai”. Dari namanya saja sudah bisa diperkirakan bahwa hewan ini memiliki ukuran yang besar. Ciri-ciri dari Mokele-mbembe tidak didapatkan langsung oleh para peneliti dengan menemukan spesimen hidup, namun berdasarkan informasi dari masyarakat setempat.

Laporan seputar Mokele-mbembe sudah muncul sejak 2 abad lalu, namun karena tidak ada bukti kuat seperti laporan langsung atau foto maka banyak pihak yang menyangsikan keberadaan mahluk dengan leher dan ekor panjang ini.

William Gibbons, seorang penjelajah dengan gelar Ph.D. pada bidang Antropologi Kultural di Warnborough, Oxford, melakukkan penjelajahan jauh didalam Kongo. Disana, dia bertemu dengan Pastor Eugene P. Thomas yang mengatakan bahwa suku setempat Danau Tele pernah membunuh salah satu Mokele-Mbembes pada tahun 1959.

5. Merpati Penumpang
Merpati penumpang merupakan burung dengan jumlah paling banyak pada abad ke 19. Kepunahan burung ini terjadi pada awal abad 20 karena rusaknya habitat hidup beserta ramainya perburuan pada saat itu.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Ensiklopedi Institusi Smithsonian, burung merpati penumpang mungkin bisa mencapai 25 sampai dengan 40 prsen populasi burung di Amerika Serikat dan bisa memiliki total populasi 3 sampai dengan 5 milyar ekor saat bangsa eropa datang ke benua Amerika.

Merpati penumpang adalah spesies punah yang bisa dikatakan spesial karena bisa “dibawa” kembali dengan menggunakan teknologi kloning masa kini. Meskipun begitu, masih ada juga kemungkinan bahwa burung ini masih ada dan belum punah...

No comments:

Post a Comment